23 June 2004

     

h U N t i N g

Sabtu (19 Juni) siang hari. Aku menyusuri lorong-lorong Tamansari (waterCastle). Tujuan utamaku hunting obyek untuk content website alumni yang sedang kukerjakan dan membuat hiburan untuk teman2 dengan sedikit perayaan kecil (kata buku quantum learning) karena keberhasilan-keberhasilan kecilku yang kubuat bulan ini. Sayang beberapa dari teman ga bisa datang. Dari sekitar 160-an foto, ini beberapa di antaranya (dari kiri ke kanan): [a] tempat imam laki-laki memimpin shalat [b] sesajen para pertapa [c] bobon mawa sanga :lambang 9 lobang pada tubuh manusia [d] salah satu lorong di sumur gumuling [e] icon jogja "TOEGOE" [f] gapura di wilayah kraton [g] kuil shaolin eh... tempat bertapanya raja ding...! [h] tempat ehm.... *sst...xxx!* raja jika gagal bertapa karena gak ehm, kukuu...! nahan godaan [i] reruntuhan dinding tamansari [j] langit mendung. hm... ekstrem!







 
   

  20 June 2004

     

Ugh, seandainya....! dengan beberapa stilisasi



Suatu saat seorang sahabat yang selama 3 putaran bumi tak terdeteksi, menyapaku kembali. Ada keharuan yang membelah seakan angin ribut yang keluar dari sela-sela gelisah. Benar ada keharuan di sana, karena butir-butir bening meleleh di matanya. Saat kutanya bolehkah narasi ini kuceritakan pada semuanya? Ia menjawab, tak mengapa, agar getir-getir yang kurasakan ini, tak kembali terjadi di seluruh sisi bumi. (Maaf sahabat, ternyata aku tak mampu melakukan karena satu alasan, Degup-degup iba ini tak mampu kutahan!)
Dalam terbata-bata ia berkata,
Dee (ia memanggilku "Dee" dari inisialku), aku telah tenggelam, karena aku berfikir berduaan di kegelapan itu tak memabukkan, berpegangan tangan itu sebuah kewajaran dan berciuman itu tanda kasih sayang karena itu semua wajar dalam pacaran. Tapi... aku terlena Dee, di titik-titik yang menggai***kan aku hilang pegangan. Fikiranku buntu dan akhirnya terjadilah. Aku keterusan, Ach....!
Dee, kamu masih mendengarkan??
Iyah sahabat, saat ini empati dan waktuku untukmu
Jika harus kutebus kesalahan, harus kemana Dee? Kufikir berlari bukanlah solusi, karena ternyata aku masih mencintai kehidupan ini, walaupun sekarang dia pergi.
Sahabat, mengapa kamu kembali ke sini?
Karena saat kuingat penolakan orang tua, dan pengucilan teman2, diantara penolakan itu mungkin masih ada yang menerima dan kuharap kamu masih seperti yang dulu yang mau mendengar tangisanku dengan telinga kemanusiaanmu.
Sahabat, mengapa kau pilih aku? Aku telah berubah sahabat!
Tiga tahun tak mungkin merubah kamu Dee! Dari cahaya matamu aku masih melihat Dee yang dulu. Dee yang ingin menyenangkan dan menenangkan semua orang. Dee yang selalu mendedikasikan semua yang Dee punya untuk kebahagiaan bersama, Dee yang selalu dibutuhkan saat kami kesusahan walau kadang juga nggak bisa menemukan jalan keluar. Dee..., masih seperti itukah kamu? Maukah kau beri aku pembelaan2 seperti dulu?
Sesak dada ini mendengarkan. Lalu aku bilang, sahabat, "kebaikan" yang kau katakan tadi telah kucampakkan, karena pernah pada saat dan tempat yang salah justru "kebaikan" itulah yang membuat aku merasa kalah. Ditendang bagai pecundang. Dicemburui banyak laki-laki dan akhirnya akupun dicacimaki seakan barang mati. Bahkan banyak perempuan mendadah tangan menjauh dari sapaan karena menganggapku melakukan pengejaran padahal aku cuma ingin membuat sebuah kebaikan. Aku mengerti kapasitasku tak mungkin memetik kembang semewah itu. Sahabat, nyeri rasanya diperlakukan sekehendak hati, padahal aku hanya ingin berbakti pada hati nurani.
Sahabat perlukah aku kembali?
Dee, demi takdirku, kembalilah Dee...!
Akhirnya akupun bercerita tentang sejuta kesedihan namun orang masih bekerja untuk membuat banyak harapan, sejuta pedih namun orang masih merepih do'a dan alunan tasbih, sejuta korban dengki namun itu mendewasakan hati, sejuta nestapa tapi tetap bersama dan masih jutaan lagi. Aku yakinkan dia bukan satu-satunya yang melakukan kekhilafan, karena tak sedikit orang yang menjadi lebih suci dengan beranjak dari sini. Banyak yang dapat membaca fajar lebih berarti dengan berpijak dari deviasi. Setelah beberapa bulan akhirnya dia terlelap dalam tawa, menikmati hidup dengan senyuman dan dunianya kembali bersinar terang benderang. Dan iapun menganggap kesedihan itu hanya sebuah kerisauan. Aku tak mau berulang katanya dengan lebih tenang!
Di saat yang hampir menyatu beberapa waktu aku merasa dianggap selalu sebagai pengganggu, karena dengan sejuta alasan, untuk sekedar bertemu, ada kawanku yang tidak mau sedangkan dia di kota itu tak sampai hitungan minggu. Akupun menyerah dalam kungkungan gelisah. Ah, memang ngomongi orang jauh lebih mudah dibanding melakukan. Dan akupun tak lagi punya tempat berbagi karena sekarang dia telah pergi. Maafkan jika aku salah memberi empati. Selamat jalan kekasih sepi...!



 
   

  16 June 2004

     

i m a g i n e r



sore hari, kuterima kabar dari mentari, kau akan datang memetik semua kenangan yang hampir padam di balik puing-puing kesakitan. Kau ingin mengambil semua bintang abu-abu kita yang pernah terpaku di ujung ragu. Kau ingin ambil semua, karena kau telah menggenapi janji pada usia. Kau katakan kau tak akan hampiri halamanku lagi karena kau telah lelah menunggu hingga hatiku yang pernah ucapkan secawan rahasia itu sengsara di samudera purnama. Saat kukatakan kau ini angkuh, kau jawab bahwa aku yang terlalu rapuh. Ugh...!
Jangan mengeluh....!!! katamu lagi. Jika sayap kuda sembrani yang kuberi terakhir kali ini tak juga dapat membuatmu melesat dan menyusul awan yang kutebar untuk jejakku, selamat tinggal kamu..!
Apakah kau tak lihat ketulusanku berpeluh di sini? Di balik jeruji teori dan skripsi yang rasanya semakin membuat nyeri ini? kataku.
Itu adalah keniscayaan yang kau pilih sebagai titian. Aku tak mau itu menjadi apologi hanya karena kamu tersendiri. Yang kutahu kau harus usai di ujung waktu.
Lalu bagaimana dengan nafas yang yang tersendat itu?
Jika tak ingin sesat jadilah yang terhebat!
"Agrrrhhh....!" Aku marah karena aku lemah. Aku menderita menjadi kamboja tua saat tubuhku sakit di himpit jiwa-jiwa penjerit.
...dan kemudian kurasakan tak ada lagi rintik hujan mencipta kesejukan karena hanya ada diam yang memecah lolongan malam, hanya ada sayu yang berujung di nirwanaku dan hanya ada darah yang kelelahan di ujung gelisah, lalu pelan-pelan kuucapkan selamat jalan pada sang kisah.....



 
   

  05 June 2004

     

S E M I N A R


Akhirnya.... sampai juga pada perhentian berikutnya.
juma't 28 Mei kemarin aku seminar proposal penelitian. Harusnya sih seminar hari sabtu, tapi berhubung pas sabtunya dosen gak bisa mendampingi akhirnya kamis siang aku dipanggil, disuruh seminar hari jumat. Gila gak?! Persiapan materi untuk seminar praktis cuma 10 jam-an padahal yang harus kubaca lumayan banyak. Tapi walaupun begitu aku banyak mengambil pelajaran dari kejadian ini.
Selama ini saat berbicara di depan forum biasanya aku relatif bisa mengatasi stage fright, tapi ampuuun... kemarin lidahku seperti beku dan ngomongpun gagu karena banyak pertanyaan yang gak bisa kujawab. Keringat kurasakan menetes dari dahi seperti melelehnya teori2 yang kemarin kupelajari. Apalagi distribusi waktu yang biasanya 1 jam dibagi dalam 30 menit presentasi dan 30 menit tanya jawab itu dirubah menjadi 15 menit presentasi dan 45 menit tanya jawab, jadi pembantaianpun menjadi lebih lama. Apalagi aku diberi tahu perubahan distribusi waktu itu pas aku sudah di depan dan siap mengucapkan "Assalamualaikum.." Akhirnya semua persiapan, rencana-rencana dan skenario jadi bubaar mawut karena aku gak tahu harus mulai dari mana dan harus diakhiri dimana mengingat waktu yang mencekik. Harusnya aku mempresentasikan 6 bagian yaitu
1. Latar belakang
2. Pengenalan mikroalgae
3. Mekanisme fotosintetis dan pembentukan amilum
4. Transfer energi
5. Mekanisme pembentukan ATP dan NADPH di kloroplast
6. Kerangka teori dan
7. Metodologi penelitian
menjadi hanya latar belakang, sedikit pengenalan chlorella dan metodologi saja. Pokoknya menyebalkan banget....!
Tapi walaupun tidak sempurna, yang pasti seminar kemarin adalah salah satu momentum yang menurutku sangat berharga untuk dijadikan pelajaran.
1. Biasanya aku (kata teman2) orangnya perfeksionis banget. Tapi dengan kejadian ini aku jadi mikir juga, buat apa mengejar sebuah kesempurnaan yang membutuhkan banyak waktu sedangkan mungkin aku hanya membutuhkan sebagian kecil saja dari kesempurnaan itu. Berhubung waktu yang mepet, tidak usah mengetahui sampai detailnyapun gak akan terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan kok.
2. Tidak boleh ketakutan pada bayangan-bayangan yang belum jelas. Mungkin kesulitan2 yang kita takutkan tidak terjadi.
3. Yang paling penting dari semua itu adalah antisipatif dengan mempersiapkan segala kemungkinan2 yang akan terjadi pada kadar yang sewajarnya saja.
Dan meskipun bayangan-bayangan yang aku takutkan memang terjadi (gak bisa jawab beberapa pertanyaan, gugup, keringetan, gak bisa ngomong dll) tapi ternyata akupun selesai juga seminar.

Akupun harus memahami bahwa Tidak setiap saat kita harus selalu menang. Kadang kekalahan perlu dialami agar bisa memahami nilai2 dalam kemenangan. Aku perlu mensyukuri "ketidaksempurnaan" ini untuk memahami kesuksesan kemarin dan untuk pijakan keberhasilan nanti. Ya gak....??!



 
     

 

Mengapa Ilalang?!

ILALANG PATAH. kupungut ilalang karena ia mewakili lukaku. ILALANG, tak pernah berguna bahkan lebih dianggap sebagai pengganggu meski kadang sebagai ciptaan ia ingin memberi arti lebih pada harmoni ketuhanan. PATAH, disingkirkan, diinjak otoritarian dan sering binasa menjadi korban ketamakan menjadi lagu wajib yang sering ia dendangkan di lembah kesepian. namun jika kalian rindu symphoni keindahan bernyanyi di pelataran hati, berharaplah kepada ilalang karena ia akan segera menggrafir senja kelabu kalian dengan tarian dan nyanyian meski hatinya kadang merintih pelan.

 

Catatan Kemarin

 
Line Status! 

Y!M : danang_wepe

 
P e n a m p a k a n . . !
 
K u d e n g a r k a n

raihan nowseeheart hawari diwani brother hijjaz saujana wafiqazizah rhoma hadadalwi enya kitaro yanni v.mae mozart beethoven dewa chopin strauss diegomodena padi kla tipe-x peterpan iwanfals satoe

 
Yang Telah Berjasa

[kerabat wwf jogja] bem-ugm kmip bem-fpn hmi-faperta j. shalahudin mushalla faperta gembhus gmpp inspirasimati wongD83 feree bucan gemBhus-band

 
J e p R e t a n

 
Kartu Tanda Penduduk
Email : ilalangpatah@plasa.com
Frndster : kotareus@yahoo.com
Icq  : 277546373
Y!M : danang_wepe
Phone : 0856293098x
 

Ukirkan Jejakmu..!

Name :
Web    :
Message :
                
by. doneeh.cOm

 
Mpun Dirawuhi Tiyang :

Free Web Site Counter
Auction Search

 

Kawan Ilalang

 
Terdaftar Di 

    
 

 
C r e d i t s