24 April 2004

     

SELAMAT JALAN


Ada tutur kata terucap
Ada damai yang ku rasakan
Bila sinarnya sentuh wajahku
Kepedihankupun... terhapuskan


...........kemarin aku hanya ingin ngucapin selamat jalan, tapi ternyata malah ngobrol-ngobrol gak tentu arah. Ah nggak ding, aku nggak banyak ngobrol, tapi lebih banyak diam. Mungkin ketika kamu bilang "Aku bingung mo ngomong apa pas sama teman-temanmu...." akupun sama, nggak tau harus ngomong apa di komunitasmu. Nggak ada yang kukenal. Ya... akhirnya aku hanya jadi pendengar cerita kalian yang sebenarnya aku gak nyambung itu. Ahistoris nih masalahnya!

Kamu bisa membayangkan anak ayam yang masuk kandang kerbau? Ya seperti itulah aku saat itu. Bingung, sedikit panik dan nggak ngerti apa yang sedang kalian bicarakan. Ikut ketawa-ketawa tapi nggak nyambung, malah jadinya naif, norak dan udik. Bahkan ketika pulang aku merasa sepertinya aku ditertawakan ya?. Betulkah? Itu karena udik, norak atau karena sok kenal? Ah, sudahlah.... aku sudah sering diketawakan orang kok hingga mungkin kamupun saat ini bisa mengerti mengapa kupilih nama ilalang patah untuk menyublimkan coretanku di sini.

Sebenarnya, ada sesuatu yang kuharapkan saat itu namun tak kudapat. Aku pengin numpahin semua riak problemku pada orang lain yang selama ini selalu kukubur rapat di bawah kanopi "tenang"nya sifatku.
Nggak nyombong (eh tapi ini akhirnya nyombong juga kan hehe...) di komunitasku aku dulu sampe dipanggil Pak Bina (tokoh bijaksana dalam sinetron mBangun Desa TVRI Jogja), karena sering nengahi pertengkaran. Banyak teman-teman yang datang curhat masalah mereka sampe nangis-nangis segala pengin ditenangin emosinya, tapi apakah orang yang selalu dijadikan tempat sampah untuk banyak masalah itu nggak punya problem? Enggak kan..?

Yah... aku ingin semua buncah-buncah gelombang ini pecah di depanmu karena kamu kan pernah bilang kamu adalah pendengar yang baik to?
Jangan takut, aku cukup tahu diri hingga tak berharap lebih selain itu. Aku tahu kamu akan pergi, karena itulah aku ingin bicara padamu. Aku tahu telah ada "masmu" namun salahkah jika aku memilihmu untuk menampung hempasan-hempasan itu? Aku memilihmu karena aku melihat kamu lain. Aku fikir kamu cukup memiliki kedewasaan dan keceriaan untuk menasehatiku. Menunjukkan kesalahanku dan mensupport untuk progressku, hingga jujur saja lagu "harapan" yang kurepih kemarin itu sebenarnya terinspirasi olehmu karena kamu begitu mengerti aku bahkan sebelum kita ketemu. Saat aku butuh dukungan, kamu sms aku, saat aku kesepian, kamu misscall aku. Yah... meski sebatas itu kamu adalah salah satu kawan sepiku, dan saat kita ketemu itu walau aku tak banyak bicara tapi aku merasa telah mengenalmu begitu lama. Aneh memang....!

Aku masih ingat saat itu ada satu pertanyaan yang mengusik keterpurukanku. "Kok kamu gak nyari pacar? Apa kamu nggak pengin?" Aku tahu, pasti kamu ingin aku punya teman sharing dan berbagi dalam bingkai kekasih kan? Selama ini aku hampir nggak pernah sengaja tidak jujur pada orang lain, karena hanya itulah satu-satunya yang dapat kubanggakan dari diriku, namun saat itu aku nggak bisa bicara terus terang padamu. Aku terlalu bingung, takut kalau apa yang kukatakan akan menusuk perasaanmu. Dan sekarang aku mau menebus kesalahan itu. Aku jujur padamu di wilayah yang sebenarnya.

Dulu, langkah ke sana pernah kuretas, namun selalu gagal. Ketika kenyamanan mengantar kesana kemari tak dapat kupenuhi dan intensitas kebersamaan yang tinggi tak dapat kuberikan karena dukungan materi yang porak poranda, aku tersingkir dari percaturan. Hingga kadang sekedar bermimpi memiliki ehm... pacarpun aku takut. Aku takut tak dapat membahagiakan. Dan ketika ada teman cewek yang bilang "masak pacaran ngojek, yo makan ati to mas...!" serasa tubuhku makin terhempas di lembah kekalahan.
Namun ketika kusadari bahwa kebanyakan dari semua yang mereka pakai bukan milik mereka, hanya sekedar topeng, hanya sekedar "mungkin" baju kemunafikan, aku kembali tenang dan harga diriku melayang tinggi. Tinggi sekali....! Ya, setidak-tidaknya aku pernah menghidupi diri sendiri, pernah sekolah dari keringat sendiri dan bukan hakku mereka kubenci, kataku dalam hati.

Maaf, saat itu aku hanya bisa cerita sedikit padamu karena selain banyak orang, tatapan-tatapan aneh itu pasti membuatmu tak nyaman. Hingga aku memutuskan untuk pulang padahal aku berharap aku bisa bercerita banyak tentang jeritan neraka, tangisan dunia atau bahkan senyuman sorga. Aku ingin bercerita tentang anak jalanan yang memakan sekerat aspal, aku ingin menceritakan tentang kematian seorang kawan, aku ingin menceritakan tawa-tawa kasmaran, dan aku ingin menceritakan semua, namun aku tak bisa. Aku pulang meski masih membawa kebimbangan yang melayang antara bumi dan khayangan. Aku pulang meski kepedihanku belum terhapuskan. Terimakasih kamu bersedia mendengarkan, terimakasih telah memberiku sepercik kedamaian.....
dan mahadewipun kembali mengalun....."

bayangan Mas Purwadi, doktor bahasa jawa yang teramat sederhana dengan baju batik dan sepeda onthel tuanya membayang. Orang-orang yang tak mengenal pacaran model kita, tapi mendapat pasangan yang baik walau tanpa pacaran. Dan hatiku kembali tenang...... d a t a r ..... l e m b u t . . . d a a m m a a i i i. . . . . . .



 
   

  23 April 2004

     

LAGUKU


Ini lagu yang kemarin kunyanyikan di studio, kata anak-anak sih asyik, mematikan dan menohok aku banget (hehehe...) tapi aku gak yakin juga apakah memang bener. Dan lucunya saking seringnya aku nyanyiin lagu ini di kost, anak-anak sampe sering berdehem2 nyanyiin lagu ini pas nyapu, ato pas mandi. Hehehe, kaya virus aja pokoke, nular...!!!Sebenere aku pengin lagu ini direkam di studio rekording beneran mumpung di jogja murah banget. Gak muluk2 sih cita-citaku, ya sebatas sebagai kenang-kenangan jaman nom-noman aja. Tapi kata temenku...."buat pacar aja...." Pacar mbahmu kiper apa?! Ah, knapa kalo ditanya tentang pacar aku selalu gak enak hati ya...? Mungkin kalian bisa nebak di tulisanku kemarin, yang pasukan infanteri itu lho....
O iya fren, maaf chordnya nggak kutulis di sini coz rahasia kan? Jadi yaah... anggap aja lagu ini puisi untuk seseorang yang tak pernah datang menyata. Hiks...! (~_~)


MENANTI BIDADARI

aku menanti bidadari
turun membelai hati ini
ada harapan saat kujumpa
putri yang datang dari puri khayangan

dalam sepiku, dalam bekuku
kurindu....

kunyanyikan cinta
kerinduan tanpa jeda
kuraih awan memetik bintang
untukmu rembulan
kupersembahkan
padamu putri pujaan dewi
kupuisikan namamu
bunga hati

aku menanti terus menanti
di sini....


Yang ini ada chordnya, tapi sorry, chordnya gandeng-gandeng gitu coz males nguthek2 kode html-nya.


HARAPAN

Am Dm G
Kutemukan setetes embun
Em Am
rebah di ujung daun
Am Dm G
penuh warna dan cahaya
Em Am
berlabuh di wajahnya

F G
namun dia akan pergi
Em Am
menemui mentari
F G
berlalu seakan mimpi
Em Am
takkan pernah kembali

F G
kurindukan kubayangkan
Em Am
kisah kita bersama
F G
kuinginkan kau akan datang
Em Am
menjumpai harapan

F G Em Am



 
     

HARI BUMI




Kadang ketika april mulai berjalan, aku selalu menatap kotak-kotak angka kalender di atas meja kamarku. Ada tanggal yang tak mungkin kulupa, duapuluhdua. Bumi menggeliat menuntut haknya. Bising kendaraan membuat pilu keluar dari air matanya. Bumi menangis haru karena masih ada orang yang mau peduli dengannya, namun kembali lagi kubilang? Apakah peduli itu hanya ketika hari bumi?

Masih ingat aku dan sepertinya tak mungkin akan lupa saat aku ngobrol dengan teman-teman dari KM UGM dan beberapa mahasiswa kehutanan, geografi dan teknologi pertanian yang saat itu memblokir jalan masuk kampus dan melarang semua kendaraan berpolusi masuk kampus. Bahkan aku ingat sekali saat itu ada kendaraan box makanan yang mo ngantar konsumsi di gedung pusat (tengah kampus) harus didorong beramai-ramai dari pinggir kampus hanya agar tak ada timbal menetes di kampus saat itu (ah ada-ada saja), bahkan saat itu direkturnya Bank BNI yang mo rapat di gedung pusat terpaksa harus ninggalin mobil mewahnya di bunderan dan keringetan jalan dari bunderan ke balairung yang jaraknya lumayan bisa membuat otot mrekekel.
Saat itu aku mencoba berjalan kaki di tengah kampus. Luar biasa... ketenangan begitu nyata, hampir tak terdengar suara bising kendaraan, dan aku bisa tiduran dengan nyaman di tengah jalan boulevard. Suasana begitu dingin, menyegarkan dan bahkan mendebarkan! Tapi sudah cukupkah itu?

Bagaimana dengan kebiasaan mereka setelah hari bumi.
Ternyata kemudian esok harinya teman-teman yang kulihat memblokir jalan itu masih tetep menggunakan motor untuk transportasinya dengan alasan kenyamanan, asap knalpot masih hitam kelam, makan dan minum masih dibungkus plastik dengan alasan kenyamanan, makan di fastfood masih dengan wadah stereofoam dengan alasan kepraktisan, buang sampah langsung main lempar dengan alasan kebiasaan, dan beberapa teman akrabku di klub otomotif masih sering ngegeber gas dan touring menghambur-hamburkan timbal untuk sesuatu yang namanya party, hura-hura dan pestapora (maaf tawaran kontemplasiku ini gak berlaku untuk touring sosial lho). Bukannya aku benci jalan-jalan atau wisata, enggak sama sekali enggak bahkan salah satu hobiku adalah travelling.... tapi kalo memang wisata kenapa gak makai angkutan massal? Atau pakai sepeda onthel seperti yang dulu dilakukan teman-teman dari LSM Hijau? Gak asyik ya? Tapi dengan membuang CO ke udara dan menjebol ozon hingga membuat bumi panas, daratan terendam air dan orang jadi kanker kulit apakah itu sesuatu yang asyik juga?
Juga bukannya aku benci dengan teman-teman yang memblokir jalan, sama sekali bukan! aku salut sama mereka (dan buktinya aku menikmati sekali kenyamanan jalan kaki di kampus saat itu) namun kalo itu diikuti green lifestyle seumur hidupnya betapa indah dan segarnya dunia...... Ah, ternyata hari bumi hanya sekedar gengsi........!!!!

(Dan aku kemudian teringat dengan kawan-kawan lamaku di earthkids dan kerabat wwf yang tanpa publikasi besar-besaran melakukan kampanye gaya hidup hijau, pelatihan pembuatan kertas daur ulang untuk banyak perkumpulan,bergerilya dari SD ke SD dan melakukan pendidikan lingkungan untuk anak-anak hingga kadang aku merasa begitu naifnya, saya dan teman-teman itu kalo disuruh bicara tentang lingkungan hidup yang menggelegar penuh muatan politis dan kebijakan menjadi terkesan gagap, ya... kukira karena mereka benar-benar melakukan advokasi lingkungan di lini yang riil bukan lebih di otak dan konsep belaka........
Ah apa yang kalian lakukan sekarang kawan, maaf aku gak bisa membela bumi bersama kalian lagi, tapi percayalah aku masih menghormati ia. Ideologi hijau itu semoga tetap bisa kupegang....



 
   

  14 April 2004

     

Ngeband lagi

Hari ini aku ngantar tjah-tjah gembhus ngeband. Dulunya sih kami main di alamanda, tapi ampun... sekarang alamanda pasti penuh terus, apalagi band-band baru yogya biasanya maen di situ. Endank Sukamti, The Rain, Satoe, Mondays, newdays dan dulu Jikustik dan Sheila on 7 juga main di situ. Karena gak pernah dapat tempat kita pindah di Shaka. Beberapa kali maen di shaka ternyata keyboardnya rusak, ya akhirnya harus pindah mungkin anak2 kasihan kalo aku gak megang apa2, akhirnya habis dunia lain aku sama bucan nyari studio. Eh, belom brangkat titit.... titit.... ternyata ada sms dari nency
" skr i dyk, eh i dsini cm smp rabu minggu dpn lho,hbs itu i plg smg forever,slm bt tmnmu,plsku hbs so klo bsk i g bls maaf ya..i liatnya ddaerah curug.."
Setelah muter-muter trus aku tawarkan spyder di jakal atau chorus studio di demangan dan akhirnya dipilih spyder saja.
eit... apa...? "plg smg forever......?"
aduh nency nency... kita belum sempat kenal baik yah? kok udah mo plg forever, kataku. Tapi ya udah deh kalo gitu biar nency seneng dan tambah satu lagi yang diingat dari yogya, kuajak sekalian di ngebandnya cah-cah, dan setelah bertahun-tahun nggak boncengan hari ini mitos itu pecah....!!! "Aku mboncengke cewek dab...!!"
Terimakasih atas semua yang pernah kau berikan maaf jika ada salah dan selamat jalan Nen........!!!



 
     

 

Mengapa Ilalang?!

ILALANG PATAH. kupungut ilalang karena ia mewakili lukaku. ILALANG, tak pernah berguna bahkan lebih dianggap sebagai pengganggu meski kadang sebagai ciptaan ia ingin memberi arti lebih pada harmoni ketuhanan. PATAH, disingkirkan, diinjak otoritarian dan sering binasa menjadi korban ketamakan menjadi lagu wajib yang sering ia dendangkan di lembah kesepian. namun jika kalian rindu symphoni keindahan bernyanyi di pelataran hati, berharaplah kepada ilalang karena ia akan segera menggrafir senja kelabu kalian dengan tarian dan nyanyian meski hatinya kadang merintih pelan.

 

Catatan Kemarin

 
Line Status! 

Y!M : danang_wepe

 
P e n a m p a k a n . . !
 
K u d e n g a r k a n

raihan nowseeheart hawari diwani brother hijjaz saujana wafiqazizah rhoma hadadalwi enya kitaro yanni v.mae mozart beethoven dewa chopin strauss diegomodena padi kla tipe-x peterpan iwanfals satoe

 
Yang Telah Berjasa

[kerabat wwf jogja] bem-ugm kmip bem-fpn hmi-faperta j. shalahudin mushalla faperta gembhus gmpp inspirasimati wongD83 feree bucan gemBhus-band

 
J e p R e t a n

 
Kartu Tanda Penduduk
Email : ilalangpatah@plasa.com
Frndster : kotareus@yahoo.com
Icq  : 277546373
Y!M : danang_wepe
Phone : 0856293098x
 

Ukirkan Jejakmu..!

Name :
Web    :
Message :
                
by. doneeh.cOm

 
Mpun Dirawuhi Tiyang :

Free Web Site Counter
Auction Search

 

Kawan Ilalang

 
Terdaftar Di 

    
 

 
C r e d i t s