08 January 2004

     

gelap dan kelabu menjadi satu

Ini bulan yang berat bagiku.
Ketika aku pulang dan kuharapkan embun telah terbit di ujung cakrawala nafas mereka, aku justru ditemui siksa yang melantakkan harapanku.
Kenyataan yang mendera jiwaku dalam perih pedih hingga tangisanku menjelma menjadi sebuah puisi air mata.
Aku telah berusaha menafikan seluruh duri yang menusuk daging kehidupanku, namun aku kalah.
Aku telah berusaha terbang dengan sayap-sayapku yang kian melemah karena himpitan perasaan, namun aku hanya terbang sebentar lalu jatuh ke tanah.
Tuhan, mungkinkah seluruh asa yang telah patah ini mampu kususun kembali menjadi sebuah kastil yang dulu pernah tegar menantang kelaliman,
Mungkinkah dian yang kini redup ini dapat kembali berpijar layaknya fajar yang merebut dominasi malam
mungkinkah lidah yang terlanjur dipaksa menjadi kelu ini dapat kembali tajam dan mengingatkan, "Bapak, ibu.... tolong hentikan. Kasihan kami semua menjadi korban..."
Berikan kami sebentar waktu untuk menghela nafas yang semakin hari semakin berat.
Berilah aku sebentar waktu untuk menunjukkan bahwa kami mampu mewujudkan mimpimu. Bapak ibu...., kumohon padamu


 
   

  01 January 2004

     

DI PENGHUJUNG TAHUN

Malam penghujun tahun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, nggak ada yang bisa kulakukan, kecuali merenung, berkontemplasi, mengevaluasi dan mengingat-ingat apa yang telah kulakukan kemarin (itu rencanaku)
Tapi ternyata anak-anak punya rencana lain. Mereka mau pada datang ke rumah dan akhirnya kebiasaan lama itu tak terjadi. Dari sore kutunggu mereka, tapi Tuhan menggariskan lain. Paijo-paijo itu malah sakepenake dewe mbuat janji atau melakukan sesuatu yang melanggar kesepakatan waktu. Mangkel, nesu pengin marah dst dsb hingga penginnya melakukan hal yang sama seperti mereka.
Walaupun aku sebenarnya punya kesempatan juga untuk nyalahi kesepakatan, tapi aku fikir kalau aku juga melakukan yang sama apa bedanya dengan mereka dan logikanya jika kulakukan hal yang sama hatikupun juga harus marah juga dengan kelakuanku itu.
Dan memang sebenarnya tak kurang beberapa teman lain ngajak pergi menghabiskan penghujung tahun ini. Tapi ajakan itu kutolak dengan alasan aku sudah terikat janji dan janji itu catatan Tuhan di buku pribadi. Dan ditengah sayup ledakan-ledakan firework yang dinyalakan di Boulevard ketika aku mendekap gitar bolong di kesunyian akhir 2003, aku ternyata menyadari "inilah kontempelasi akhir tahunku". Aku harus lebih sabar, lebih dewasa, lebih kuat memegang prinsip dan yang pasti harus lebih berserahdiri kepadaNya.

Jam sepuluh anak-anak pada datang dan rencana semula membicarakan KERAJAAN BISNIS berjalan juga. Di ujung pembicaraan kita sepakat keluar dan di bawah rintik hujan awal tahun, di depan gerbang selatan Bank Mandiri UGM aku bersujud dan kita berbisik dalam pelukan doa-doa tulus "Tuhan, semoga tahun depan menjadi tahun yang lebih baik, semoga mimpi-mimpi yang kupungut di lembaran jalan kelabu kemarin dapat menyentuh ujungnya di tahun ini, semoga aku lebih bisa sabar dan dewasa jika cobaan yang tengah kujalani ini masih Engkau berikan, semoga kedamaian dan keselamatan melingkupi seluruh alam hingga semua manusia tersenyum dalam ketulusan, semoga manusia lebih menghargai arti kemanusiaannya, semoga....., semoga.... semoga......dst".

Buat Bucand : "Aku nderek sungkowo marang musibah kang sampeyan alami. Tuhan menehi musibah mergo isih sayang marang awake dhewe. "Barang" iku titipaning Gusti. Yen dipundhut maneh kita kudu tansah nambah kesabaran. Muga-mugo ing liyo wektu Gusti Allah ngganti kanthi barang kang luwih apik, proyek kang luwih gedhe sahinggo murakabi marang kabeh keluargo, kanca-kanca lan manungsa sakabehe. Sing sabar yho dab...!!!"


 
     

 

Mengapa Ilalang?!

ILALANG PATAH. kupungut ilalang karena ia mewakili lukaku. ILALANG, tak pernah berguna bahkan lebih dianggap sebagai pengganggu meski kadang sebagai ciptaan ia ingin memberi arti lebih pada harmoni ketuhanan. PATAH, disingkirkan, diinjak otoritarian dan sering binasa menjadi korban ketamakan menjadi lagu wajib yang sering ia dendangkan di lembah kesepian. namun jika kalian rindu symphoni keindahan bernyanyi di pelataran hati, berharaplah kepada ilalang karena ia akan segera menggrafir senja kelabu kalian dengan tarian dan nyanyian meski hatinya kadang merintih pelan.

 

Catatan Kemarin

 
Line Status! 

Y!M : danang_wepe

 
P e n a m p a k a n . . !
 
K u d e n g a r k a n

raihan nowseeheart hawari diwani brother hijjaz saujana wafiqazizah rhoma hadadalwi enya kitaro yanni v.mae mozart beethoven dewa chopin strauss diegomodena padi kla tipe-x peterpan iwanfals satoe

 
Yang Telah Berjasa

[kerabat wwf jogja] bem-ugm kmip bem-fpn hmi-faperta j. shalahudin mushalla faperta gembhus gmpp inspirasimati wongD83 feree bucan gemBhus-band

 
J e p R e t a n

 
Kartu Tanda Penduduk
Email : ilalangpatah@plasa.com
Frndster : kotareus@yahoo.com
Icq  : 277546373
Y!M : danang_wepe
Phone : 0856293098x
 

Ukirkan Jejakmu..!

Name :
Web    :
Message :
                
by. doneeh.cOm

 
Mpun Dirawuhi Tiyang :

Free Web Site Counter
Auction Search

 

Kawan Ilalang

 
Terdaftar Di 

    
 

 
C r e d i t s